Ahh..terasa begitu sulit melupaknmu, meskipun sudah 3 tahun kita tak saling jumpa walaupun kita masih berada di kota yang sama. Ya,,mungkin karena kesibukan
kita, kesibukan kamu yang mengurus design-design indah kamu, dan kesibukan ku untuk mengamati dan menikmati kebesaran Tuhan. Menapaki dan mengamati jejak hidupmu sesudah kita tak bersama adalah hal-hal yang biasa yang kulaukan untuk mengusir rasa rindu ku terhadap kamu. Walau banyak yang menetang kebiasaan ku ini, tapi apa yang bisa ku lakukan jika hati ku masih menyimpan berkas-berkas kenangan bersamamu ketika itu.
Kenangan yang bukan aku ukir untuk kamu tapi kenangan yang kamu ukir untuk aku, untuk mewarnai hari-hari ku ketika itu. Hadiah paling indah dari kamu untuk aku adalah ketika kamu menerima hatiku untuk masuk ke hati kamu.
Dan kesalahan yang terbodoh yang pernah aku lakukan adalah menyakiti hatimu, jujur aku tidak sengaja dan aku tidak bermaksud untuk melupakannya. Namun, karena emosi mu yang membara dn emosi ku yang menggebu membuat aku mengucapkan kata-kata “bodoh” untuk memilih mengakhiri hubungan kita, bukan penyelesaian yang aku peroleh, namun penyesalan yang selalu membayangi hari-hari ku sampai saat ini. Entah kenapa aku bisa melakukannya an mengatakannnya padamu,maaf itu tidak sesuai dengan janjiku padamu,,asal kamu tahu,aku menyesal dengannya dan aku ingin menggulang bersamanya lagi denganmu.
Hari Jumat adalah hari yang berarti buat kita ketika pada masa dulu, bagiamana tidak, setiap hari Jumat hampir kita habiskan malam bersama, anda tawa menjadi penghangatnya. Tak kuasa aku untuk melupakannya,akankah kau begitu juga hingga saat ini...?
Setiap aku berusaha untuk menjadi indah untuk mengimbangimu agar kau tidak malu dan lebih bernilai di mata teman-temanmu kau selalu menolak dengan sebuah saran,,sehingga membuatku lebih berarti di matamu..kau wanita super di hidupku karena kau banyak sekali memberi perubahan-perubahn sehingga menimbulkan pengharapan baru untuk hidupku..
Tapi sayang..kenyataan yang sejalan yang kehidupan ini tidak sejalan apa yang kita bayangkan..kenyataan itu masih menjadi mimpi yang belum tentu bermuara di kenyataan..aku tidak berharap suatu hari nanti kamu datang menemuiku, karena ku tidak baik adanya,,karena aku belum mampu menjadi seperti yang kau ingini, dan aku belum bisa untuk menjadi diriku sendiri..
Solo,,ya kota itulah yang akan menjadi pelarianku ketika aku telah mengetahui kau telah mengikat janji dengan insan yang lain. Namun, setelah aku berpikir dan menerima masukkan dari seseorang demi seseorang yang peduli dengan hidupku, akan mencoba tegar menghadapi kenyataan ini. Aku tegar karena aku ingin selalu melihat senyuman tepancar dari bibir indahmu...walaupun aku harus menahan perih hati ku..Aku percaya aku akan bisa karena aku adalah Laki-laki..sama apa yang pernah dikatakan oleh bapakmu tentang aku...
Pernah suatu ketika,kau bertengkar di depan mataku dengan insan yang lain itu, dan kau pun berlari dengan tangisan,,asal kamu tau saja..bukan kebahagiaan yang aku peroeh ketika melihat itu, bukan kemenangan yang menghiasi hatiku..tapi rasa sedih karen melihatmu menangis lagi di depan mataku..ingin rasanya ketika itu aku berlari mengejar mu dan mencoba menghiburmu,,dan saat itu juga aku berpikir,,apakah aku bisa untuk melakukan hal itu..dan pikiran demi pikiran itu bergelantung di kepalaku sehingga membuatku urung melakukannya..Aku takut melakukannya karena takut menambah kesedihanmu karena ada aku di situ..
Ingin rasanya aku menghampiri insan itu, aku berlari menghampirinya dan melayangkan tangan ku di depan wajahnya agar dia juga merasakan sakit yang kamu rasakan,,,tapi siapa aku sehingga aku berbuat begitu padanya..
Lusa setelah kejadian itu, kau mengendap-mengendp mencuri-curi waktu untuk bertemu padaku. Kau mengendap-ngendap karenakau takut pertemuan kita diketahui oleh insan itu,,aku tau itu,,aku bisa membaca semua yang tersirat dimatamu..Alangkah kagetnya aku,ketika kau meminta “bantuanku” untuk menjelaskan sesuatu hal ke insan itu karena aku pelakunya..Aku mencoba mencari tahu akhir jalanku, ternyata yang apa yang kamu katakan itu tidak sesuai dengan kenyataan nya..mungkin rasa benci padaku yang menyebabkan kau tidak percaya lagi padaku..dengan sinar mata yang sama seperti dulu, begitulah yang dapat aku tangkap dari sinar matamu ketika kau meminta padaku..dan aku tak kuasa untuk menolaknya walaupun aku tahu ku sedih saat aku melakukan semuanya itu, ,,
Aku melakukan apa yang kamu minta sesuai dengan keinginannmu,,asal kamu tahu saja aku melakukannya karena aku ingin kamu selalu tersenyum di hari-hari mu..ehh....ternyata “subyek” yang menjadi sasaran “kita”, boleh aku katakan tapi kamu jangan tersingggung “pengecut”..mungkin dia juga takut melihat tampangku yang garang, apa lagi tingkah polah ku..dan aku tahu,kau melihat semuannya itu...
Setelah semuanya terjadi, kau hanya lewat didepan ku tanpa menoleh, apalagi mengucapkan sebuah kata-kata..asal kamu tahu saja..aku tidak butuh semuannya itu dari kamu,,dan aku sadari juga..mungkin rasa bencimu sudah memuncak terhadap aku..
Setelah semuanya berlalu, hari demi hari lalu, kemarau ke penghujan dan sebaliknya, ku dengar kau telah tidak lagi bersamanya,bukan kabar gembira buat ku...karena mungkin aku telah terbiasa dengan hidupku yang sekarang ini...
Sekarang,aku tidak akan pernah mengharapmu kembali saat kebahagiaan selimutimu hingga kadang bayang sudah tidak membayangimu..aku tidk pernah mengharap kamu kembali...dan asal kamu tahu saja aku disini baik-baik saja,,jangan pernah cemaskan aku..aku mencoba menyalakan sinar ku ditempat lain, menumbuhkan ranting-rantingku untuk merindangkan yang lain di tempat lain.. tapi asal kamu tahu satu saja yang pasti..satu bintang di hatiku selalu akan menjadi milikmu..aku menyanyangimu karena sudah jalanNya..dan aku belum tahu akhir perjalan hidupku,,karena tujuan ku belum aku temukan saat ini..aku harap kamu dapat membantu ku menemukan tujujuan hidup ini,,^-^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar